Download Film, MP3, Sofware, Ebook, Gratis, Cerita Lucu,/h1>

SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA INI. BLOG INI TEMPAT CURHAT YANG KREATIF, IMAJINATIF, SEKALIGUS INOVATIF. FUNGSINYA BISA MACAM-MACAM. TERUTAMA SEKALI ADALAH SEBAGAI MEDIA UNTUK BELAJAR. BELAJAR MENULIS, BELAJAR UNTUK PEKA. PEKA PADA DIRI DAN SEKITAR KITA. PUNYA KRITIK DAN SARAN, SILAKAN KIRIM VIA EMAIL KE: banggaheriyanto@gmail.com

Wednesday 12 November 2014

Yuk, Jadi Guru Kreatif

Kurikulum 2013 (kurtilas) yang diterapkan mulai tahun pelajaran 2014-2015 ini menekankan pendekatan scientific dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolah. Sebagaimana dikutip dari m-edukasi.web.id, pendekatan scientific adalah pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Saya, sedang menyiapkan bahan ajar dan skenario pembelajaran

Selain hasil belajar, proses belajar juga menjadi hal yang amat penting dalam pendekatan scientific. Guru tak lagi menjadi “pusat” di ruang kelas. Siswa dilibatkan secara aktif untuk mengobservasi, bertanya, menalar, dan mempresentasikan materi pembelajaran. Guru lebih berperan sebagai fasilitator yang harus kreatif dan proaktif menyiapkan media dan skenario pembelajaran, juga menyediakan sumber-sumber pengetahuan alternatif untuk siswa.

Nah, dengan peran seperti itu guru harus membekali dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan terkini. Dalam konteks tersebut, guru wajib mengenal alat dan media apa saja yang dapat digunakan untuk mendukung proses KBM supaya efektif. Di posisi itulah peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mulai kelihatan.

Manfaatkan Alat dan Media TIK
Sebetulnya, ada banyak alat dan media TIK yang dapat digunakan untuk mendukung proses KBM. Misalnya, ada proyektor untuk presentasi di kelas, laptop untuk membuat bahan ajar, dan internet untuk menjalin komunikasi guru-siswa. Namun, menurut saya, bila dikaitkan dengan konteks kekinian, semuanya akan bermuara pada dua teknologi utama, yaitu komputer dan internet.

Komputer banyak jenis dan rupa-rupa gadget-nya. Internet pun sama, banyak utility-nya. Berdasarkan fakta tersebut, paling tidak, guru harus mengetahui fungsi-fungsi dasar dari komputer dan internet. Bila guru mampu menguasai keduanya, maka ia dapat menjadi guru yang kreatif, yang mampu mengidentifikasi gaya belajar siswa masa kini dan mau beradaptasi.

Misalnya, ketika guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu menerangkan tentang macam-macam permukaan tanah, guru yang kreatif dan menguasai komputer juga internet, akan mulai surfing di mesin pencari (engine search) semisal Google mengenai materi tadi. Tetapi yang dicarinya bukan lagi materi yang hanya berupa teks, melainkan materi presentasi, misalnya, dalam format Microsoft Office Power Point, atau dokumen video seperti banyak terdapat di Youtube.

Bila yang dicari tidak ada, maka ia akan mulai membuatnya sendiri. Materi presentasi standar bisa ia buat di laptop menggunakan aplikasi Microsoft Office Power Point. Sedangkan animasi video dapat dibuat menggunakan aplikasi PowToon. Seluruhnya dapat dipelajari dengan mudah. Banyak tutorial tersedia di internet. Syaratnya, guru harus benar-benar bertekad menjadi guru yang kreatif dengan terus memperbarui pengetahuan serta keterampilannya di bidang TIK.

Manfaatkan Media Belajar Online
Tidak hanya sebagai sumber pengetahuan, internet dapat digunakan sebagai media pembelajaran online. Melalui jenis media ini, komunikasi guru-siswa tidak terhenti begitu jam sekolah usai, tetapi dapat terus berlangsung selama mereka terhubung internet. Contoh media belajar online antara lain:

Quipper School adalah situs pembelajaran online berupa “kelas maya” bagi guru dan siswa. Di website ini, guru dapat membuat kelas khusus dengan kuota 60 nama siswa. Guru dapat membuat lebih dari satu kelas, dan menambahkan nama-nama siswa sebagai peserta didik di kelas maya tersebut. Melalui Quipper School, guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah (PR) sesuai mata pelajaran (mapel) yang diampu dengan pilihan materi yang beragam dan disusun berdasarkan kurtilas.
Tampilan halaman depan Quipper School

Siswa dapat mengakses Quipper School melalui akun masing-masing dengan kode akses yang telah dibagikan guru, di mana kode tersebut diperoleh guru saat menambahkan peserta didik di kelas maya Quipper School. Dari akunnya siswa dapat mengerjakan PR di mana saja selama ia terhubung dengan internet.

Quipper School cukup ideal sebagai media pembelajaran online. Tampilan antarmuka (interface) Quipper School cukup user friendly. Juga, ada fitur untuk menambahkan materi pembelajaran, modul, dan soal-soal latihan bagi para guru. Jika guru kreatif, ia dapat mengoptimalkan website semacam Quipper School ini menjadi sebuah media pembelajaran baru yang dapat menunjang efektivitas pembelajaran.
Tampilan beranda user/guru

Akhirnya, kita memang tidak bisa menutup mata, bahwa keberhasilan proses KBM yang didukung oleh TIK sangat dipengaruhi oleh ketersediaan alat, media, dan kompetensi sumber daya manusia. Meski demikian, kita tetap dapat meniti tangga keberhasilan itu dengan mulai menumbuhkan kesadaran para guru untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilannya di bidang TIK. Yuk, jadi guru kreatif. Salam. (BHY)

2 comments :

Unknown said...

Betul sekali pak,Kita masih kurang di SDMnya,smoga guru -guru mulai bersemangat untuk terus belajar menguasai TIK.Alhamdulilah di sekolah saya semua guru mulai semangat belajar TIK,smoga diikuti guru-guru di indonesia lainnya

Ayah Cecil said...

Mantab bu... hidup guru!

Post a Comment